Denpasar (ANTARA) - Sebanyak lima
koperasi terbesar di Indonesia gagal masuk ke dalam daftar 300 jajaran top
dunia yang diumumkan Organisasi Koperasi Dunia atau International Cooperative
Alliance (ICA) pada World Cooperative Monitor (WCM).
"Kita masih harus tetap bersabar karena
sampai saat ini belum ada satupun koperasi di Tanah Air yang masuk dalam 300
koperasi terbesar di seluruh dunia," kata Deputi Bidang Kelembagaan
Koperasi dan UKM, Kementerian Koperasi dan UKM, Setyo Heriyanto, di sela-sela
kegiatan "Developing Global 300 Conference" di Denpasar, Selasa
(13/11) malam.
Menurut dia, koperasi di Tanah Air itu masih
kalah dengan lembaga serupa yang dimiliki negara tetangga di Asia Tenggara,
yakni Singapura, yang masuk dalam top dunia tersebut.
Padahal, tambah dia, di Indonesia saat ini adanya
sebanyak 192.443 unit koperasi dengan anggota berjumlah 33.687.417 orang. Total
volume usaha sekitar Rp95 triliun dan modal yang dapat dihimpun dari anggota
sebanyak Rp43 triliun sedangkan dari luar Rp46 triliun.
"Kelima koperasi yang kami usulkan itu tidak
memenuhi beberapa kriteria yang ditentukan ICA," ujarnya kepada wartawan.
Setyo mengatakan, kriteria tersebut di antaranya
adalah nilai volume bisnis koperasi per tahun, kelima koperasi yang didaftarkan
tersebut omsetnya jauh di bawah peringkat 300 yang memiliki nilai usaha sebesar
Rp12 triliun per tahun. Sedangkan omset yang dimiliki oleh koperasi terbesar di
Indonesia adalah Rp7,7 triliun.
Dia menilai itu salah satu faktor, namun ada juga
kriteria lain yang belum bisa dipenuhi oleh para koperasi di negeri ini yakni
belum mampu mengelola dana corporate social responsibility (CSR). Bahkan ada
koperasi yang belum memiliki website sehingga tidak bisa dilihat informasinya
oleh masyarakat dunia.
Kelima koperasi yang didaftarkan itu antara lain
:
·
Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Jasa Pekalongan,
·
Induk KSP Jakarta,
·
Koperasi Kredit Obor Mas, Maumere, Nusa Tenggara
Timur,
·
Koperasi Karyawan PT Semen Gersik, Jawa Timur,
·
dan Koperasi Sapi Perah Lembang, Jawa Barat.
"Omset terbesar dari kelima koperasi
tersebut dimiliki oleh KSP Jasa Pekalongan dengan nilai Rp7,7 triliun,"
katanya.
Seperti diketahui pada 31 Oktober 2012 lalu, ICA
mempublikasikan 300 koperasi berskala terbesar di dunia dalam WCM. Mereka berasal
dari 24 negara yang volume bisnisnya dari satu miliar dolar AS sampai 70 miliar
dolar AS.(rr)
Referensi
:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar